SMUDAMA
Ujian Nasional
telah berlalu. Siapa yang menyangka bahwa usaha kita selama ini untuk menuntut
ilmu di tingkat sekolah mulai dari dasar hingga menengah atas ditentukan oleh
beberapa lembar kertas ujian bertuliskan nama kita masing-masing dan menanti
apakah yang kita lakukan selama ini bisa dinyatakan lulus atau harus mengulang
di tahun selanjutnya. Siapa yang menyangka bahwa usaha kita selama kurang lebih
dua belas tahun menempuh pendidikan sebagai seorang siswa yang haus akan ilmu
di dunia ini ditentukan hanya dalam empat hari pelaksanaan ujian ini.
Namun, kami
yang sekarang telah melalui semua itu di Smudama tidaklah heran akan hal
tersebut. Kejadian yang tentunya sangat tidak disangka-sangka oleh kami yang
ada di sini adalah malam ini. Sebuah malam yang membuat kami bingung antara ingin
melanjutkan untuk tetap di sini ataupun pergi meninggalkan tempat yang seperti surga
yang telah dititipkan oleh Tuhan di dunia ini. Sebuah malam yang membuat kami
tidak menyangka bahwa kami bukan lagi menjadi seorang siswa dan harus berjuang
melawan kenyataan yang ada di dunia ini. Sebuah malam yang akan selalu kami
rindukan dan kami nanti-nantikan untuk bisa terulang kembali di masa yang akan
datang atau bahkan hanya bisa terwujud di dunia yang berbeda.
Rasa dilema
antara tetap ingin melanjutkan untuk menghiasi hari demi hari dengan sangat
indah di tempat ini ataupun melanjutkan kehidupan untuk menghadapi setiap
tantangan di luar yang lebih selalu menghantui kami pada malam hari ini. Bahkan
kami sendiri pun tidak sempat berfikir bahwa malam ini telah tiba dan malam ini
akan menjadi momen kami untuk memulai persiapan sebagai calon pemimpin bangsa
ini juga sekaligus sebagai pemegang amanah segala bentuk kepercayaan yang telah
diberikan oleh Tuhan kepada kita untuk menjaga dan memanfaatkan apa yang ada di
bumi kita yang tercinta ini.
PAGEL ALIGHT
Secara bahasa mungkin kami salah. Kami sering menyebut malam ini sebagai malam pagelaran seni sehingga dengan mudah kami mengingat kata ‘pagel’ sungguhpun sejatinya secara bahasa yang baku malam ini harusnya disebut sebagai malam pergelaran seni, bukan pagelaran seni. Namun kata ‘pagel’ sudah terngiang di kepala kami bahkan hal itu dimulai sejak kami bersedia untuk berkarya bagi Smudama. Pagel telah membuat kami merasa bisa bersatu dengan teman-teman kami sendiri, angkatan kami sendiri, dan pada akhirnya membuat kami bisa bersatu dengan angkatan-angkatan yang lain yang ada di Smudama untuk membuat kampus yang merupakan kampus adat tanpa madat ini menjadi lebih bersinar dan tetap bersinar sepanjang masa.
Bagi kami,
Smudama adalah tempat yang paling ideal yang pernah kami jumpai di dunia ini. Tempat
kami bisa bersaing di dalam kebersamaan serta meraih prestasi di dalam
kebersahajaan. Tempat kami untuk
berkarya dan melihat indahnya surga yang telah diciptakan Tuhan di dunia ini.
Tempat yang akan selalu dikenang selamanya. Smudama telah memberikan kami
banyak pelajaran dan pengalaman untuk tetap bersinar saat mulai meredup, untuk
tetap bangkit saat terjatuh, dan untuk tetap bersama dalam mengatasi semua masalah
yang telah kami hadapi secara bersama-sama.
Tapi, tangan
kami ternyata tidak mampu menahan sang surya untuk tenggelam di senja hari ini
dan membuat malam ini akhirnya datang juga. Tak kuasa hati kami untuk
mempersiapkan perasaan yang akan sangat menyakitkan karena harus meninggalkan
tempat ini. Kami tidak tahu apakah di luar sana akan ada tempat yang seperti
ini lagi atau tidak. Kami tidak tahu apakah mungkin jika memang tempat yang
seperti ini ada di luar sana, dapatkah kami mengembalikan suasana yang sama seperti
ketika kami berada di kota di tengah hutan ini? Dapatkah kami mengembalikan
semua kenangan dan menjalaninya kembali di masa yang akan datang? Tentu jawabannya
tidak dan itu yang membuat kami merasa sangat yakin bahwa hari ini benar-benar
hari yang seharusnya tidak datang menjemput kami. Hari ini seharusnya tidak
membuat kami kaget akan kedatangannya mengawal kami ke masa depan, masa yang
sangat realistis dan tidak seideal Smudama.
ALIGHT
Alight. Secara
normal, harusnya saya berada di antara mereka sekarang. Harusnya saya ikut
bersama-sama dengan mereka berjuang untuk semua yang terjadi di Smudama. Namun,
bukan kehendak dari saya sendiri yang menyebabkan saya harus menjadi bagian
dari orang-orang yang selalu mendidik mereka dan mengarahkan mereka menjadi
generasi terbaik di Smudama. Status saya yang sejatinya bersama mereka tidak membuat
mereka menganggap saya sebagai seseorang yang sama dengan mereka. Mereka tetap
menghargai dan mengikuti setiap harapan yang saya arahkan untuk bisa menjalani
segala bentuk kehidupan di Smudama. Tapi sisi positif yang saya terima adalah
saya bisa sedikit lebih akrab dengan angkatan yang saya rasa saat ini telah
menjadi angkatan emas dari Smudama. Mereka hebat, mereka luar biasa.
Kepada semua
Alight, selamat datang di dalam kehidupan yang sebenarnya. Selama datang di
masa yang akan membuat kalian mengerti betapa indahnya kebersamaan yang telah
kalian jalin di Smudama yang mungkin tak akan pernah terulang. Selamat
bergabung bersama IKA Smudama di mana pun daerah kalian nanti berada. Yakinlah bahwa
malam ini bukanlah akhir dari perjalanan kalian, ingat “it’s just the begining”.
Biarkanlah air mata kalian malam hari ini menetes dengan derasnya, biarkanlah
mata ini membengkak karena tidak mampu menahan air mata yang terus mengalir. Biarkanlah
semua itu terjadi karena perpisahan ini tidak akan bisa ditangguhkan lagi. Mungkin
kalian berfikir nantinya juga pasti akan bertemu di Makassar atau di tempat
yang lain, tetapi yakinlah semua itu akan terasa berbeda. Semua itu hanya akan
membuat kalian melihat bayang-bayang semu saja yang hanya bisa dikenang dalam
hati dan pikiran kalian. Maka dari itu, menangsilah untuk Smudama bahkan bagi
kalian yang cukup kuat untuk menahan tangisan sekalipun. Tangisan ini bukan
berarti cengeng, tapi tangisan ini mengekspresikan segala bentuk kata-kata yang tidak
bisa lagi terucapkan dengan mulut ini pada malah hari ini.
Tetapi Jangan
pernah terlena dengan apa yang telah terjadi di malam ini, kalian telah
berhasil melalui semuanya. Teruslah berkarya, tetaplah tersenyum, dan tetaplah
bersinar untuk menerangi masa depan yang akan lebih cerah dengan kehadiran
kalian. KEEP SHINING ALIGHT....!!!
ANGKATAN XV SMAN 2 TINGGIMONCONG
cieee, blog baru :3
BalasHapus